Jumat, 17 April 2015

Pentingnya Pengembangan Sosial Emosional pada Anak Usia Dini


Pengertian emosi
Emosi adalah suatu keadaan/situasi yang utuh dapat berupa pikiran ataupun perasaan yang Nampak pada perubahan biologis yang muncul dari prilaku seseorang. bahasa emosi mengarah pada sebuah perasaan atau pikiran.
Perkembangan sosial
Menurut harlock perkembangan social merupakan perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan social. “Sosialisasi “ adalah kemampuan bertingkah laku sesuai dengan norma nilai. Jadi seseorang di katakan berkembang emosinya apabila ia sudah mampu menunjukan tindakan yang sesuai dengan aturan yang telah di buat.
Kenapa Sosial Emosional Perlu Dikembangkan ??
Sosial emosional pada anak penting dikembangkan. Karena pertama semakin banyaknya permasalahan yang terjadi di sekitar anak, misalnya lingkungan yang tidak baik ataupun perkembangan teknologi yang semakin canggih seperti televise yang akan membawa dampak luar biasa pada anak karena tontonan yang tidak layak akan mempengaruhi perkembang emosi anak. Di kembangkannya social emosional agar ada penanaman kesadaran bahwa anak adalah penerus,pencipta,pengevaluasi, investasi masa depan yang perlu dipersiapkan secara maksimal, baik aspek perkembangan emosinya maupun keterampilan sosialnya, kemudian perkembangan emosi perlu di kembangkan sejak dini karena anak memiliki masa emas perkembangan social emosional sesuai tahap perkembangannya . Jadi, harus di lengkapi kebutuhannya seoptimal mungkin agar tidak ada satu tahapan pun yang terlewatkan, yang terakhir karena anak tidak akan berkembang baik apabila hanya IQ saja yang di kembangkan,karena EI jauh lebih dibutuhkan untuk itu sejak dini anak harus di lengkapi perkembangan social emosionalnya.
Pengembangan Sosial Emosional Anak
Terdapat kecenderungan yang sama di seluruh dunia, yaitu generasi sekarang lebih banyak memiliki kesulitan emosional dari pada generasi sebelumnya sehingga berdampak pada kemampuan sosialisasinya. Dengan demikian, perlu ada upaya peningkatan kecerdasan emosional, yaitu usaha-usaha yang diarahkan pada pengembangan dan peningkatan kualitas emosional anak sehingga mampu mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, mampu memotivasi diri sendiri serta mampu mengelola emosi dan perilaku sosial menjadi lebih baik.
kecerdasan emosi merupakan penentu dari keberhasilan seseorang untuk itu dari dini kecerdasan emosi harus di latih dan di kembangkan sebaik mungkin
guru dalam pengembangan social emosional juga harus jeli melihat apa saja yang bisa mengembangkan social emosional anak, ia harus tau aturan dan indicator yang akan di jadikan tuntunan agar tidak asal melakukan pengembangan saja, ia juga harus memahami rambu-rambunya dan kekhasan kecerdasan emosional agar tidak tergelincir pada penyediaan lingkungan belajar yang kurang sesuai atau bahkan keliru. Secara khusus, hendaklah guru menguasai tindakan-tindakan prinsip, di antaranya:
Melatih pengendalian diri,mengajarkan pengenalan emosi pada anak,melatih pengelolaan emosi anak,penerapan disiplin dengan konsep empati,mengungkapkan emosi dengan kata-kata,melakukan permainan yang dapat melatih social dan emosional anak,menanggapi perasaan anak,menjadi contoh yang baik,melatih keterampilan emosi,
Pengembangan Sosial Emosional melalui Pendekatan Terpadu
Karakteristik perkembangan anak TK bersifat holistic atau menyeluruh atau terpadu, artinya antara aspek perkembangan yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan, aspek perkembangan yang satu mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aspek perkembangan lainnya.
Pembelajaran yang cocok adalah pembelajaran terpadu dengan berbasis pada tema. Melalui tema anak akan lebih mudah dalam membangun konsep tentang benda atau peristiwa yang ada di lingkungannya.
Dengan pembelajaran terpadu, sejak dini anak sudah terlatih mengaitkan informasi yang satu dengan lainnya.
Sekaligus mereka belajar secara aktif dan terlibat langsung dalam kehidupan nyata, bahkan pembelajaran ini dapat menyentuh semua dimensi kecerdasan anak (multiple intelligence).
Di samping menggunakan pendekatan utama, yaitu pembelajaran terpadu, pada pendidikan TK kegiatan pembelajarannya dapat dilakukan dengan pendekatan rutin, terprogram, spontan maupun teladan.
Pendekatan rutin, sering juga disebut pembiasaan dilakukan dengan cara penjadwalan secara terus-menerus hingga pola perilaku yang diharapkan melekat menjadi kebiasaan positif pada setiap anak contoh saling membantu dalam kerja kelompok
Pelaksanaan pengembangan sosial emosional melalui kegiatan terprogram adalah kegiatan tersebut dibuat secara terencana menjadi sasaran atau agenda utama saat program itu dilaksanakan.Pembelajaran dapat dirancang dalam silabus, baik untuk jangka waktu yang pendek maupun panjang, yaitu untuk satu hari (SKH), satu minggu (SKM), dan seterusnya.
Pembelajaran spontan, yaitu pembelajaran yang dikembangkan untuk menanggapi stimulus langsung dari anak sebagai konsekuensi konteks pembela-jaran yang bersifat dinamis, terutama pada kelas TK. Penting dilakukan pembelajaran spontan karena memberikan efek kepuasan yang sangat tinggi pada anak.
Pendekatan lainnya, yaitu keteladanan, maksudnya adalah pembelajaran yang ditampilkan melalui contoh-contoh yang baik.
Sasaran Pengembangan Emosi di Taman Kanak-kanak
1. Hal yang penting untuk diperhatikan dan dibutuhkan anak dalam upaya pengembangan emosi yang sehat adalah sebagai berikut: rasa saling memiliki,rasa cinta dan kasih sayang keputusan sendiri,rasa aman,di beri kepercayaan pada dirinya,di perlakukan sesuai dengan harapanya,di terima apa adanya dan di berikan sesuatu dengan ketulusan ketulusan.
2. Terdapat lima cara yang dapat dilakukan guru untuk membantu proses pengembangan emosi anak, yaitu kemampuan untuk mengenali emosi diri, kemampuan untuk mengelola dan mengekspresikan emosi secara tepat, kemampuan untuk memotivasi diri, kemampuan untuk memahami perasaan orang lain, dan kemampuan untuk membina hubungan dengan orang lain.
3. Materi pembelajaran emosi di Taman kanak-kanak meliputi rasa cinta dan kasih sayang, empati, serta pengendalian emosi.
Sasaran Pengembangan Sosial pada Anak Taman Kanak-kanak
1. Strategi pengembangan sosial anak usia 0 – 3 tahun dimulai dengan memperkuat ikatan antara orang tua dan anak lewat interaksi yang penuh perhatian, intensif, dan establish bonding. Selanjutnya mengajak anak untuk mendemonstrasikan kebiasaan sosial, seperti menolong orang, mengeks-presikan cinta, dan mengajak dia untuk berbagi dengan anak lain.
2. Sasaran pengembangan sosial di TK adalah:
a. keterampilan berkomunikasi;
b. keterampilan memiliki rasa humor;
c. menjalin persahabatan;
d. berperan serta dalam kelompok;
e. memiliki tata krama.
3. Materi pembelajaran pengembangan sosial di TK, meliputi cinta dan kasih sayang, empati, afiliasi, identifikasi, disiplin, tolong-menolong dan tanggung jawab.
Metode Pengembangan Sosial di Taman Kanak-kanak
Salah satu keahlian guru yang diharapkan adalah kemampuannya dalam memilih metode pembelajaran yang paling tepat untuk anak didiknya. Metode yang dapat digunakan untuk membantu proses pengembangan sosial di antaranya adalah:
1. metode pengelompokan anak;
2. modelling dan immitating;
3. bermain kooperatif;
4. belajar berbagi (sharing).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar